Dear Pangeran Lemper , I love you!

           

Suatu ketika, Neechan termenung seorang diri di sudut lapangan melihat keadaan sekitar, ada yang lagi duduk berduaan ada pula yang lagi jogging bareng. Neechan teringat ketika dulunya ada seseorang yang memberikan suatu kejutan Ditempat yang sama seperti saat ini. Tepat disaat Neechan menginginkan sebuah Lemper langka itu. Namun, kali ini sangat berbeda. Ketika Neechan termenung memikirkan dia, ada hal yang ingin Neechan ucapkan pada sang pangeran lemper suatu saat nanti. Sambil memandang kearah langit yang dipenuhi oleh awan yang cerah. 

"dear pangeran Lemper ,
tengoklah aku, aku sangat merindukanmu, Tapi sayang sekali ya, andai kamu ada disini mungkin aku hanya bisa bilang satu hal… tapi aku hanya bisa melihatmu dari bayang-bayang dalam mimpiku" - gumam Neechan dalam hati sambil tersenyum kearah langit

       Setelah itu menoleh kekiri lapangan, Neechan melihat pasangan yang lagi jogging bersama, Neechan memandang pasangan itu tampak bahagia, melihat senyumnya pun sungguh membuat Neechan ingin jalan berdua dengan pangeran Lemper. Bahkan Neechan ingin sekali melihat senyuman dan canda tawa dari Pangeran Lemper dari ekspresi raut wajahnya juga dari hatinya. Jikalau bisa Neechan ingin melihat kejadian itu setiap hari dan untuk selamanya.

       Senyuman sang Pangeran Lemper emang lebar banget, yang setiap harinya bikin baper suasana adalah guyonan khasnya yang bikin Neechan terasa terhibur, meski jarak jauh. Neechan sangat senang. Sama seperti mereka bertemu pertama kali, dengan senyuman itu, Neechan cukup senang dan merasa bahagia berada di samping meskipun hanya memberi sebuah Lemper pada Neechan. Mengingat senyuman itu, seperti mengingat cowok tampan yang sedang mengulurkan tangan untuk mengajak Neechan kencan.

       Waktu sudah menunjukkan pukul 16.30, Neechan masih berada di lapangan dan berlari lagi untuk melanjutkan jogging sambil mendengarkan lagu kesayangan dari smartphonenya. ketika jarak satu putaran, Neechan mendapatkan sebuah pesan baru dari ponselnya.

Pangeran Lemper : "Nee, lagi apa kamu? lagi enggak sibuk kan ? aku mau menyampaikan sesuatu, tunggulah aku di Malang. Aku akan memberikan kejutan terindah untukmu, jangan kaget ya melihat kejutanku buatmu. 

       Kata-kata itu membuat Neechan semakin baper, Neechan yang benar benar sangat menyukai sisi baiknya dan kegigihannya. Meskipun cinta mereka dipisah oleh sebuah selat, namun hati mereka tidak pernah terpisahkan, dan saling memperhatikan satu sama lain. Setiap kali mereka memandang dari mimpi yang sama, keinginan yang sama juga hati yang kurang lebih sama juga. Bahkan, sifat mereka mirip, apa-apa selalu mirip dan tidak sengaja mirip dan bukan dimirip-miripkan.

*spoiler : wajah mereka ini hampir mirip lho!

        Neechan kembali duduk kembali dengan tempat yang berbeda. Memandang dari sudut langit yang setengah gelap, Neechan Merasa jika mimpi itu akan berubah menjadi kenyataan. Bahkan, melalui kejutan yang dikirimkan melalui pesan singkat tadi itupun adalah sebagian dari mimpi kecilnya untuk pangeran Lemper. Beberapa hari lalu, Neechan bertemu sang Pangeran Lemper didalam mimpinya, didalam mimpi itu juga menceritakan Pangeran Lemper akan datang ke Malang. Dia (Pangeran) memberikan kejutan berupa bunga dan Pelukan hangat untuk Neechan. 

         Hari sudah mulai gelap menjelang adzan maghrib, Neechan mulai berjalan ke arah pintu gerbang utama, Neechan melihat kejadian yang tidak diduga. Melihat seorang pria memberikan bunga kepada kekasihnya, sambil memeluk pasangan itu. Pada saat itu pula Neechan teringat mimpi untuk Pangeran Lemper . Dengan rasa macam-macam dan juga setelah melihat kejadian itu, Neechan kembali melanjutkan berjalan menuju pintu keluar dan berlari menuju rumah. hanya beberapa menit saja dari Lapangan menuju rumah, 

        Sesampainya di rumah, Neechan setelah dari kamar mandi dan berganti pakaian, melihat catatan kecil yang ada di pinggir kasur dan membacanya secara perlahan. Buku itu adalah sebuah rangkaian kisah mimpinya bersama pangeran Lemper. Karena hari ini adalah catatan yang membuat Neechan gelisah, dia (Neechan) menulis sesuatu di buku kecilnya.

Dear Pangeran Lemper,
Saat ini aku sedang dilanda dilema.

Semalam kemarin aku memimpikan dirimu kembali, 

datang membawa bunga juga sebuah pelukan hangat.

datang dari pintu utama yang tak terduga

juga mendatangkan sebuah cerita baru untuk diriku

sambil memandang langit yang cerah, aku berfikir

mimpi-mimpi kita akan berubah menjadi nyata

berawal dari kedatanganmu membawa lemper langka itu, 

hingga mewujudkan mimpimu menjadi seorang penulis.
melalui senyumanmu aku menulis catatan ini untukmu
kamu orang yang sangat ramah, baik, dan bersahaja buatku
bahkan dibalik candatawamu memiliki makna yang sangat mendalam
dibalik dilema yang membuat ku mengeluarkan tetesan air mata,
aku sangat ingin kau ada disini

karena aku udah menaruh hati padamu. 
Namun aku sadar dengan jarak kita emang begitu jauh.
Bahkan cinta kita dipisahkan oleh Selat Sunda...
namun hati kita tidak akan pernah jauh.
Rasanya hati ini emang selalu dekat. 
hingga saat aku memandang kearah lapangan, ada pasangan yang merasa bahagia karena hubungan mereka, suatu saat aku ingin sepertinya. 
Aku tau saat ini emang belum bisa,tapi suatu saat semoga kita bisa bertemu, aku ingin, semoga kita bisa mengukir impian kita, dan mengukir cerita cinta kita. Semoga juga Impian kita tidak hanya sekedar impian, namun adalah kenyataan bagi kita. 

sekali lagi di Bawah Langit yang cerah, aku dan kamu akan mengukir dan meraih impian itu di bawah Tugu yang berdiri tegak di Kota Impian.
kulo, tresno saking njero ati seng paling dalem
tresno kaliyan panjenengan

(translate: aku, dari dalam hatiku yang terdalam, aku cinta kamu)

salam hangat , dari kota yang penuh kenangan.
Neechan

Perasaan Neechan setelah menulis diary itu sangatlah membuatnya baper dan keluar air mata rasa rindu pada pangeran lemper.

"rasanya aku sudah mulai merasakan jatuh cinta padanya"

Saat itu juga Lemper tak menghubunginya hingga malam hari, tak memberinya kabar. Hal ini membuat Neechan cemas dengan keadaan seperti saat ini.

-------------------------------------------

keesokan harinya,
Dikarenakan longweekend, Neechan memang ingin berlibur ke suatu tempat, karena ingin menenangkan pikiran dari segala kegiatan kantor, namun bel pintu rumahpun berbunyi. Neechan segera menuju pintu itu dan segera membukanya. Ekspresi Neechan pun berubah, hanya shock dan rasa tidak percaya karena seharian kemarin dia hanya ada di bayangan seorang Neechan. bahkan bukan saja shock, cerita yang ada di buku diary-nya sudah menjadi kenyataan. Didepan pintu datanglah pangeran lemper yang datang mengunjunginya, dengan memberikan bunga dan oleh oleh dari kota asalnya. Lemper datang ke rumah Neechan tanpa konfirmasi sebelumnya. Dan ini kejutan yang sangat membuat Neechan benar-benar di buat baper, terharu dan bahagia melihat kedatangannya. tak hanya bunga dan buah tangan saja. Dan ternyata dia menyampaikan sesuatu untuk Neechan, melalui hati kecil dari pangeran Lemper dia berkata suatu hal.

Nee, aku tresno karo kowe….
(Nee aku sayang sama kamu)

Neechan pun hanya menangis bahagia ketika pangeran lemper mengucapkan itu padanya. Sambil membawa bunga dan oleh-oleh dari pangeran Lemper, Neechan dipeluk oleh pangeran Lemper karena rasa rindu yang begitu mendalam. Karena rasa rindu itulah yang membuat hati mereka terasa dekat. Bahkan akan berjalan menuju ruang tamu, Neechan bersandar di tembok hingga pangeran lemper mencium keningnya dan berkata

"Nee, hontouni, hanya ini yang bisa aku berikan untukmu"

dan kemudian Neechan juga mengatakan hal yang serupa

"jangan pernah ninggalin orang yang kamu sayang demi orang yang kamu suka, karena suka itu hanyalah sementara. Dia cuma datang di waktu sepi. Tapi kalau sayang, dia selalu ada kapanpun untukmu, aku juga sayang sama kamu." 

catatan : kenapa dinamakan pangeran lemper? bisa baca cerita sebelumnya disini http://nennamsulistyaa.blogspot.co.id/2016/03/salam-hangat-dari-kota-impian.html?m=1to be continued
cerita ini hanya fiksi belaka, jika ini nyata, saya mohon maaf
@NennaMSulistya